Sejak masih kecil, kita terbiasa dengan tuturan dari orang tua bahwa kita harus tumbuh cerdas dan pintar. Tidak banyak yang mengetahui bahwa ada hal yang lebih penting dari kecerdasan di otak kita, yaitu kekuatan hati kita.
“The heart is about 100.000 times stronger electrically and up to 5000 times stronger magnetically than the brain.” - HeartMath Institute, USA.
Kutipan di atas berarti hati kita seratus ribu kali lebih kuat secara elektrikal dan mencapai lima ribu kali lebih kuat secara magnetikal daripada otak kita. Hal ini sejujurnya mengingatkan saya di masa perkuliahan saya tepatnya awal semester 6 saat saya melakukan penelitian dengan alat bantu EEG.
Penelitian ini membuktikan bahwa ketika lingkungan kita memacu emosi atau kemarahan, maka sinyal berwarna merah akan muncul pada layar monitor, sedangkan suasana yang tenang akan memberikan sinyal biru atau hijau. Kekuatan perasaan (feeling) dari diri kita ternyata dapat memicu pemikiran kita yang berakibat gangguan pada kinerja seseorang, contoh kecilnya adalah berkurangnya keakuratan kita dalam berpikir.
Sumber: Zuzana Koudelková (2018)
Kembali pada materi seminar “Finding Your Purpose”, penjelasan oleh Bagia Arif Saputra mengarahkan kita untuk menanyakan kepada diri sendiri Apakah sebenarnya kita senang dengan pekerjaan kita? Untuk menciptakan perasaan senang, kita harus Feel Positive, dimana kebanyakan orang mengatakan bahwa think positive lebih penting, kedua hal ini sebenarnya berbeda. Feel positive dapat dipancarkan melalui gelombang perasaan seperti joy, acceptance, maupun love. Sedangkan gelombang emosi negatif seperti anger, shame, apathy, maupun guilt.
Dari teori ini, kita cukup menyadari bahwa untuk membangun emosi yang positif adalah dengan membangun perasaan seperti joy, acceptance, maupun love. Ketika perasaan kita sudah mengarah ke positif, maka secara tidak langsung kita dapat menyenangi lingkungan kita dan mencintai pekerjaan kita. Jika kita sudah mencintai pekerjaan kita, maka kinerja akan terus membaik. Lalu siapakah menuru Anda yang lebih memenangkan diri Anda, Heart or Brain?