Mengenal Metode SMART yang Bantu Tentukan & Capai Target!
Tahapan metode SMART
Istilah SMART pertama kali dikenalkan oleh George T. Doran, Direktur Perencanaan di perusahaan Washington Power Water pada tahun 1981. Ia menjelaskan bahwa langkah-langkah metode SMART adalah sebagai berikut.
1. Specific (spesifik)
Supaya tujuan atau target yang Anda rencanakan tercapai, buatlah tujuan secara spesifik dan jelas. Paparkan dengan detail agar Anda bisa lebih fokus dan termotivasi untuk mencapainya. Guna memudahkannya, pertimbangkan unsur-unsur berikut:
- Apa tujuan yang ingin Anda capai
- Siapa yang akan terlibat dalam pencapaian tujuan tersebut
- Mengapa tujuan itu ingin Anda capai
- Di mana tempat Anda mencapainya
- Kapan Anda ingin tujuan tercapai
2. Measurable (terukur)
Unsur berikutnya dalam metode SMART adalah measurable. Ketika menentukan tujuan proyek, Anda harus memastikan bahwa tujuan tersebut bisa diukur. Hal tersebut bertujuan supaya Anda dapat memantau dan melacak tiap kemajuan yang ada.
Maka dari itu, penting bagi Anda menentukan tugas secara spesifik, seperti apa saja yang harus diselesaikan dalam rentang waktu tertentu.
3. Achievable (dapat dicapai)
Achievable mengindikasikan bahwa tujuan yang Anda buat haruslah realistis. Anda boleh saja merencanakan proyek menantang, asalkan memungkinkan untuk dicapai. Jadi, perhatikan baik-baik segala aspek berkaitan dalam pencapaian target itu.
Anda bisa melibatkan anggota tim untuk menetapkan tujuan proyek. Dengan begitu mereka dapat memilih area yang tergantung pada keahliannya.
4. Relevant (relevan)
Nah, unsur penting lain dalam metode SMART adalah relevant. Pastikan tujuan yang ingin Anda capai relevan atau selaras dengan misi perusahaan. At least, tujuan tersebut menggambarkan satu atau lebih dari nilai inti perusahaan.
Guna memastikan hasil proyek sesuai dengan harapan, usahakan bahwa setiap tujuan proyek konsisten dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.
5. Time-bound goals (tepat waktu)
Anda perlu memiliki rentang waktu pengerjaan yang jelas untuk bisa mencapai tujuan. Tanpa hal tersebut, Anda akan kesulitan mengetahui kapan dan di mana harus memulainya. Anda dapat membuat kerangka waktu realistis dan pasti pada setiap tahapan proyek. Ini bertujuan untuk menghindari proyek maraton yang tidak pernah berakhir.