Genap seminggu yang lalu, Mas Tipen knowledge sharing, membawa tema yang bertajuk pengembangan diri. Dengan slide presentasi yang berjudul "Release Your Inner Alpha - The Power of Haki"
Istilah HAKI sendiri dipinjam dari serial komik One Piece, dengan penjelasan kurang lebih seperti pada gambar di bawah ini.
Di awal sesinya Mas Tipen meminta beberapa sukarelawan dari Beonic untuk maju ke depan, dengan Challenge mematahkan pensil 2B yang dibawa ditangannya.
Mematahkan pensil 2B warna biru, hanya dengan satu jari!
Ketika mendengar ada hal yang kayak gitu, kira-kira apa sih reaksimu?
- Langsung yakin, mau. Tanpa pikir panjang dan maju ke depan.
- Masih ragu-ragu, dan mempersilahkan yang lain sajalah untuk maju.
- Ditunggu aja deh. Kalo nanti ditunjuk, ya mau aja maju.
- Berpikir PANJANGxLEBAR, gimana caranya bisa mematahkan pensil pakai satu jari.
Diriku yang nomer 4.
Diriku muikir, Gimana ini ya?
Gimana caranya bisa mematahkan pakai satu jari saja.
[sambil membayangkan]
Ini nanti dipatahkan kayak gini.
Atau kayak gini.
Atau ada cara lain yang lebih mutahir yang tak terpikir.
Sampai 3 relawan maju ke depan, aku masih belum selesai memikirkan simulasi mematahkan si pensil 2B tadi.
Dan ternyata. Nggletek..
Pensilnya dipegang dua tangan oleh Mas Tipen
Terus relawan tadi bergantian mematahkan pensil dengan jarinya. Menirukan gaya seperti karateka yang mematahkan batu/ balok pakai tangan.
Mematahkannya pakai satu jari, seperti challenge yang disebutkan tadi.
Beberapa berhasil dalam sekali ayunan tangan, di mana jari langsung memotong pensil 2B.
Ada juga yang butuh percobaan lebih dari satu kali untuk mematahkan pensil.
Ealah ngunu tok to ternyata.
Kegiatan berlanjut ke penjelasan materi dalam slide presentasi.
Satu pesan yang ingin disampaikan dari percobaan mematahkan pensil tadi adalah kekuatan dalam diri. Tentang KEPERCAYAAN DIRI, bahwa aku bisa mematahkan pensil 2B ini.
Kepercayaan diri ini yang aku tangkap sebagai HAKI, pada judul slide presentasi Mas Tipen.
Jadi selama presentasi waktu itu, Mas Tipen menjelaskan tentang how to membangunkan kekuatan yang selama ini tertidur di dalam diri. Ashiaap
Setelah presentasi selesai, ternyata masih ada percobaan kembali mematahkan pensil.
Hanya saja dilakukan ke beberapa orang yang dipilih acak oleh Mas Tipen, di awal sebelum presentasi. Yang menurut Mas Tipen, HAKI-nya belum bangkit.
Maksudnya ngetes gitu.. Apakah setelah "cuci otak" yang barusan dia lakukan berhasil.
Singkat cerita.
Jawabannya BERHASIL, karena sebelum presentasi mereka belum bisa mematahkan pensil. Dan setelah presentasi mereka bisa dengan mudah mematahkannya.
Tunggu dulu! Ternyata belum selesai sampai di situ.
Masih ada percobaan, yang kali ini naik level pakai spidol kecil.
Ya, spidol kecil plastik merek Snowman.
Aku akhirnya coba maju untuk mematahkan spidol. Masih dengan cara seperti mematahkan pensil yang disebuatkan di awal.
Singkat cerita. Aku coba 2 kali pukul dan mungkin karena HAKI ku belum kuat. Jadi belum berhasil dong mematahkan spidol.
Beberapa orang lagi coba untuk mematahkan spidol, ada yang berhasil, ada juga yang belum.
Ini hasil dari percobaan mematahkan spidol. Sedikit memar, dan terasa sakit kalo dipijat.
Bahkan ketika artikel ini ditulis. Masih ada sedikit, rasa sakitnya.
Tidak cuma merasa gagal.
Secara objektif, kejadian tersebut adalah kejadian kegagalan. Ekspektasinya aku bisa mematahkan spidol, tapi nyatanya tidak.
Cuma, kali ini aku udah belajar dari kegagalan.
Masih aku pikir, gimana caranya biar bisa mematahkan pensil ini.
Sepertinya, bisa jadi ada strategi lain untuk mematahkan spidol ini dengan lebih mudah.
Intuisiku berkata, karena waktu itu cara megang spidolnya ini hanya menyisakan sedikit penampang yang bisa dipukul dengan jari. Maka beban yang dibutuhkan untuk mematahkannya jadi lebih berat.
Harusnya ini ada teori fisikanya cuma belum nemu aja. Dabrus..
Jadi, aku rasa. Semakin panjang penampang spidol ini, maka akan semakin mudah untuk mematahkannya.
Dan begitu pula sebaliknya.
Ngetes HAKI
Jadi aku putuskan untuk melakukan percobaan kembali, sendiri.
Aku coba dengan pensil terlebih dahulu.
Bercobaan pertama mematahkan pensil langsung berhasil. EZ..
Kemudian, aku merasa tertantang untuk mencoba dengan spidol. lagi..
Percobaan kedua dengan spidol abu-abu ini.
Gagal meen.. sakiit jari telunjukku..
Sebenarnya ini aku yang kurang kuat, atau spidolnya yang terlalu keras!
Aku coba patahkan pakai tangan. Aku tekuk pakai dua tanganpun masih kerasa keras sekali spidolnya ini.
Tonton Video Percobaan #2 yang kedua
Oke, kali ini aku coba cari spidol lagi. Untuk percobaan terakhir aku selotip spidolnya biar gak lari waktu terpotong.
Oke..
Aku ambil nafas, kemudian aku ayunkan tanganku..
Hasilnya ini! Menyisakan jari telunjukku yang bengkaknya tambah parah.
Jadi apa yang kamu pelajari?
Dapatkan insight dari cerita saya yang lain!
6 Comments
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.
Kemarin coba dengan spidol dan jariku juga memar mas syah!! Tapi denger suara pensil patah itu satisfying sekalii
The sound of winning!
terimakasih atas artikelnya mas, aku yg berhalangan hadir jd tau maksudnya matahin pensil 2b itu gmn wkwk
insight yg aku dapet sebetulnya semua hasil itu ada dipikiran kita sendiri, kalo kita yakin bisa (dibarengi usaha dan doa) pasti hsilnya bisa, begitupun sebaliknya kalau ragu
spt film doctor strange wkt sakit bisa sembuh karena dia yakin akan pikiran dia bisa sembuh hihi
Tepat seperti yang Kamu bilang.. keyakinan itu yang perlu dipupuk biar berkembang..
Ragu pun biasa.. Lek mau nyoba terus, kudune perasaan Ragu bisa digerus..
Btw… Terima kasih juga sudah berkunjung, Rana.. 🙂
Ini sungguh sekali ya sharingnya. dari biologi ke fisika ya 😀
anda sudah yakin bapak untuk memtakan spidol bold marker? nanti bakal nambah 100 point xD
Tidak la sudi saya Buk..