Pecinta Plot Twist – 3 Episode dengan Plot Twist dari Serial Legendaris Twilight Zone 1959

WFH (Work From Home) Series

3 Episode dengan Plot Twist dari Serial Legendaris Twilight Zone 1959

by Putri Juwita Shinta Dewi

Opening narrations

It is a dimension as vast as space and as timeless as infinity. It is the middle ground between light and shadow, between science and superstition, and it lies between the pit of man's fears and the summit of his knowledge. This is the dimension of imagination.

Twilight Zone 1959 - 1963

Sudah di remake beberapa kali bahkan saat ini masih berjalan remake seriesnya di CBS world mulai 2019. Twilight Zone merupakan Antologi Series Legendaris yang menjadi salah satu kiblat dari banyak film masa kini karena ke unikan ide cerita dan plot twist yang masih belum jamak ada pada masa itu.

Seperti namanya series Antologi, episode di seri ini tidak menyambung dan ditulis oleh beberapa orang. 90 an dari 156 episodenya ditulis oleh Genius dan produsen series ini yaitu Rod Serling. Banyak dari episodenya yang pada akhirnya menjadi fondasi dasar seperti film FInal Destination dan beberapa film yang populer pada masa kini.

Nah berikut, series yang punya Plot Twist yang bikin tertegun saat ngeliatnya , SPOILER ALERT:

 


The Hitch-Hiker

Nan Adams, perempuan 27 Tahun yang sedang melakukan perjalanan liburan dari California menuju Manhatan dengan mengendarai mobil pribadi. Saat melewati jalur lintas / highway rute 11 mobil dia mengalami insiden kecil karena ban mobil yang tipis.

Beruntunglah dia bisa mengkontak mekanik dan setelah ban sementara dipasang, sang mekanik menyuruh dia untuk mengikuti dia ke kota agar bisa menukar dengan ban baru. Saat perjalan itu hal aneh terjadi, ada seseorang yang ingin menumpang dan Nan tidak hiraukan. Namn setiap dipersimpangan dan secepat apapun dia menginjak pedal gas mobilnya. Seseorang itu selalu ada di depan dan melambaikan telunjuknya tanda ingin menumpang.

Long sort story, Nan panik dan akhirnya memutuskan untuk menelpon Ibunya, namun yang berbicara orang lain dan menjelaskan bahwa Ibu Nan tidak bisa diajak ngobrol karena masih bersedih karena anak perempuannya meninggal karena kecelakaan di rute 11.

Yes, She dead dan The Hitch-Hiker yang terus menerus selalu ada di depannya untuk menumpang mobilnya adalah Guardian Angel yang akan menuntun dia ke dimensi selanjutnya. Episode ini mungkin menjadi salah satu pondasi ide dari Film Sixth sense.

Eye of the beholder

Seorang perempuan masuk ke rumah sakit untuk menjalankan operasi plastik karena wajahnya yang dianggap tidak normal dengan mayoritas masyarakat.

Depresi dan tertekan karena pemerintahan juga tidak menerima minoritas / disabilitas. Perempuan itu semakin terobsesi dengan kesuksesan operasi plastik. Setelah menjalankan beberapa prosedur operasi.

Tibalah moment untuk membuka perban wajah. Sang dokter menginformasikan Bahwa apabila prosedur ini gagal, menimbang umur dan berbagai prosedür yang dilakukan. Perempuan itu tidak bisa lagi melakukan operasi plastik dan harus mulai bisa menerima disabilitasnya.

Sepanjang film ini, hanya aktor yang menjadi pasien yang di shoot dengan wajah diperban dan depresi, Dokter dan perawat hanya terlihat siluet-siluetnya.

Setelah perban dibuka. Perempuan itu memiliki wajah yang cantik dan paling tidak itu menurut standart kita. Setelah lampu dinyalakan dan memang twist ya, saat dibuka perbannya dokter dan perawatnya. Hmm lihat gambar di bawah ini deh.

Episode ini menyadarkanku tentang prespektif dan standart yang ditentukan oleh kalayak masyarakat. Jangan-jangan yang dianggap kita baik selama ini malah buruk bagi standart di society lain.

To Serve Man

Oh ya antologi ini sangatlah bebas idenya, dari cerita masyarakat di perumahan yang hidup damai hingga cerita alien-alien di galaksi anta berantah namun mostly menyentuh psikologi penonton alias setelah menonton selalu membekas.

Ulasan yang terakhir di tulisan ini,  episode berjudul To serve man. mengisahkan seorang alien yang tiba-tiba muncul dan pada akhirnya mengikut rapat PBB/UN serta mendeklarasikan bahwa akan mengajari manusia agar menjalankan hidup dengan damai dan prefentif terjadinya perang serta mengajari untuk membuat energi yang terbarukan.

Di dalam ruangan itu terdapat beberapa delegasi-delegasi negara yang bertanya ke alien (oh ya ceritanya komunikasinya alien dengan telepati dan dia mengerti apa yang diucapkan manusia dan manusia bisa mendengar perkataan alien di kepalanya walau si alien tidak berucap). Salah satu pertanyaan yang diajukan delegasi yaitu tenatng motif alien mau mengajari itu semua ke manusia dan apakah ada motif untuk menjajah manusia. Si Alien menjawab, tidak ada maksud tersebut dan dia mau mengajak beberapa manusia dan itupun jika mereka mau dengan senang hati.

Setelah percakapan selesai, si Alien yang berbicara dengan membawa buku, meninggalkan bukunya di meja rapat tersebut. Akhirnya semua enkriptor/pemecah kode beraksi untuk bisa menerjemahkan buku yang ditinggalkan, beberapa bulan berlalu dan pada akhirnya enkripsi yang bisa dibaca adalah judul buku yaitu "To Serve Man"

Tak beberapa lama kemudian, kemajuan dan kedamaian dunia sudah tercapai. Pemimpin tim enkripsi sudah puas dengan hasil kerja tim dan mendapatkan bukti bahwa alien memang ingin melayani manusia. Namun ada anggota pemecah kode yang masih tekun untuk menerjemahkan isi buku.

Tibalah waktunya sang alien dan koloni kembali ke planetnya dan menawarkan apakah ada yang ikut ke planet mereka, berbondong-bondong orang pun ikut diantaranya para delegasi UN dan salah satunya pemimpin tim enkripsi, saat mau masuki pesawat UFO, anggotanya pun berlari dan mengejar dia untuk memperingatkan agar tidak ikut. Namun terlambat pintu ufo sudah mau ditutup. Anggota itu menyebutkan bahwa  To Server Man adalah The COOK BOOK.

Yes, para manusia dimanja dilayani bagaikan manusia berternak kuda. Merekan dibuat senang dan makmur dan pada akhirnya untuk dihidangkan sebagai sup.


Sebagai penutup, menurutku bakal susah untuk meremake series ini lagi dengan feel yang sama saat menonton yang versi original, karena selain ide cerita yang fresh. Rod serling sebagai penulis, produsen serta founder acara ini selalu melakukan monolog untuk opening dan closing yang mampu membawa imajinasi penonton ke dimensi lain.

Kamu merasa artikel ini menarik dan bermanfaat? Bagikan ke temanmu sekarang yuk!

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.