What I Learn: Personality Types at Work
Halo Beonic, semoga sehat selalu. Pada postingan kali ini saya akan membahas insight dan kesan yang saya dapatkan dari course Personality Type at Work dari Coursera.
Pengertian dan Manfaat EQ
Emotional Intelligence (EQ) adalah skill krusial yang perlu dimiliki dengan cara memahami dan berempati dengan emosi orang lain. Orang dengan EQ tinggi memiliki mental health, kinerja, dan kemampuan kepemimpinan lebih baik. Cara untuk mengetahui EQ salah satunya dengan melakukan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang mengenali 16 tipe kepribadian. Dengan mengetahui kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) akan membantu dalam hal berikut.
- Mengarahkan pada pilihan karir yang tepat
- Mengembangkan tim dan mendorong dinamika tim yang seimbang
- Meningkatkan kepemimpinan dan memudahkan sharing knowledge
- Memudahkan komunikasi efektif dengan mendengarkan dan memahami perkataan dan perilaku orang lain
Tes Mengenal Diri: Myerss-Briggs Type Indicator (MBTI)
Tes MBTI sangat efektif untuk personal seseorang namun tidak terbukti secara sains. Ada 4 hal yang dibahas dalam MBTI sebagai berikut.
- Sumber energi dibagi menjadi ekstrovert yaitu mendapatkan tenaga dengan bertemu orang lain dan introvert mendapatkan tenaga dari suasana tenang
- Cara mendapatkan informasi yaitu sensing dan intuiting. Sensing berfokus pada detail dengan informasi urut sedangkan intuiting fokus pada makna dan pola informasi.
- Proses mengambil keputusan yaitu thinking fokus pada kebenaran dan logika serta feeling fokus pada perasaan diri.
- Cara mengorganisasikan sesuatu yaitu judging dan perceiving. Judging dengan mengelola secara terstruktur dan teratur sedangkan perceiving lebih fleksibel terhadap perubahan.
MBTI berfungsi untuk menceritakan diri sendiri dan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang nantinya bisa digunakan ketika ingin interview kerja, berkomunikasi dengan rekan kerja, dan hal yang berkaitan dengan pekerjaan.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam terkait MBTI, berikut adalah penjelasannya.
Tipe Kelompok dan Organisasi
Tim atau kelompok kerja memiliki beberapa tantangan seperti perasaan tidak didengarkan ketika berbicara dan adanya konflik atau perbedaan personal yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam kerja tim. Hal ini membuat suatu organisasi perlu memahami tipe kelompoknya sehingga bisa bekerja sama secara efektif dan meningkatkan performa tim. Ara untuk mengelola stres dalam tim dengan mengubah personality di lingkungan kerja atau menyesuaikan dengan personality kebanyakan orang di tim. Selain itu dapat meningkatkan kemampuan interpersonal, empati dan memahami tipe personal dari setiap anggota tim yang ada. Orang-orang memiliki tipe personal berbeda-beda begitupun organisasi juga memiliki tipe personal yang diterapkan dan berguna untuk:
- Membuat persepsi publik
- Sebagai budaya organisasi dalam kerja sama, kesuksesan indivisu, dan aturan perusahaan
- Ciri khas dari tiap industri contohnya kesehatan dan IT tentu memiliki implementasi yang berbeda.
Dari penjelasan diatas, seorang pegawai perlu untuk mencocokkan personality-nya dengan personality yang coba dibangun organisasi dengan cara meningkatkan kemampuan interpersonal sehingga bisa cocok dengan beragam tipe organisasi apapun itu.
Meng-highlight Kekuatan Diri
Kekuatan diri sebagai seorang pegawai perlu untuk menekankan baik hardskill maupun softskill di dunia kerja karena dengan hardskill yang baik berupa pendidikan dan pengalaman kerja akan meningkatkan nilai jual diri di CV. Sedangkan softskill seperti komunikasi efektif dan kerja tim akan memudahkan ketika interview dan berinteraksi dengan rekan kerja. Keduanya penting untuk meningkatkan kapasitas diri di dunia kerja. Dengan hardskill memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan sedangkan softskill untuk maintaining dan peningkatan karir di masa depan. Pemahaman tentang tipe personal diri yang baik dari MBTI dan hardskill yang baik akan memudahkan selama di dunia kerja.
Meminta Promosi dan Umpan Balik
Pegawai yang baik perlu untuk menerima umpan balik dan review dari atasan atau rekan kerja secara positif demi pengembangan dirinya. Nantinya umpan balik ini membuat pegawai lebih berkembang baik sikap dan kemampuan sehingga dapat digunakan untuk meminta promosi jabatan dari atasan. Namun meminta promosi dan menerima umpan balik adalah sesuatu yang sulit dikomunikasikan dengan supervisor sehingga perlu untuk memahami MBTI dan teknik komunikasi dengan baik.
Thanks for reading 🙂