Apa yang kita pikirkan?
Setiap orang pasti memikirkan apa yang saat ini, masa lalu, dan masa depan yang mereka lakukan dan yang akan dilakukan. Umumnya seseorang akan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran yang akan dilakukan sekarang atau dilakukan dimasa depan.
Masa lalu merupakan apa yang kita alami pada saat sebelum waktu kita sekarang, dan masa depan adalah hal yang belum kita alami namun dapat kita rencanakan apa yang kita laksanakan. Namun seringkali seseorang tidak memikirkan atau tidak begitu memperhatikan apa yang ada pada saat ini.
Kita hidup dimasa sekarang, memikirkan masa depan, namun terjebak masa lalu.
Apa akibatnya dari hal tersebut, kita cenderung tidak menikmati, tidak mensyukuri, tidak memahami apa yang kita rasakan pada saat ini, dimana sebenarnya kita hidup untuk saat ini, kita dapat menikmati apa yang sudah kita lakukan saat ini, kita dapat mensyukuri apa yang kita dapat, dan kita dapat memahami apa yang kita lakukan, itu semua saat ini juga.
Namun apakah itu salah? Tentu tidak, itu adalah pemikiran yang wajar dari setiap individu, setiap individu cenderung merencanakan dan berpegang dari yang sudah dilakukan, namun yang dapat diubah adalah bagaimana kondisi kita pada saat ini, bagaimana kita menjalankannya pada saat ini, bagaimana kita berfikir pada saat ini. Sehingga apa yang kita lakukan pada saat ini akan menjadi masa lalu yang membahagiakan dan masa depan akan sesuai dengan apa yang kita harapkan sebelumnya.
Pikiran, kita hanya dapat berpikir pada saat ini, kita tidak dapat berfikir dimasa lalu dan masa yang akan datang, sehingga apa yang kita pikirkan sekarang, sebisa mungkin adalah yang membuat kita bahagia.
Berfikir untuk bahagia memang suatu hal yang tidak gampang, banyak faktor untuk menjadi bahagia bahkan setiap pribadi memiliki kriterianya masing-masing, namun setidaknya apa yang kita lakukan adalah apa yang kita sadari, dengan sadar kita seharusnya tidak menyesali hal tersebut, dengan pikiran bahwa nantinya itu akan menjadi kebahagiaan untuk kita.
