Cukup Dengarkan

Oleh: Dyan Rizki Aditya

Play this first

Intro

“Kunto aji dan tim mengajak pendengar album Mantra Mantra untuk bercerita. Kali ini didampingi Mas Adjie Santosoputro sebagai praktisi pemulihan batin, kami mengumpulkan tiga teman yang memiliki kisah yang cukup mendalam terhadap lagu Pilu Membiru. Tujuan kami adalah mempertemukan mereka dengan Mas Adjie, berkonsultasi, sekaligus membagikan inspirasi kepada kita, bagaimana mereka bisa melewati masa sulit, titik terendah dalam hidup dan mencapai keikhlasan. Dengan sedikit kejutan, kehadiran saya, Kunto Aji secara langsung.”

– Kunto Aji dalam deskripsi video

Saya menulis artikel ini setelah menyimak materi Sharing Session bertajuk “Find Your Purpose – Inspiring and Positive Work” yang membahas pengelolaan emosi, kesadaran pribadi, dan meditasi untuk menemukkan tujuan hidup. Di mana para peserta di jelaskan lalu dituntun bermeditasi untuk melatih mengelola emosi, menilai berada di level mana kesadaran pribadi mereka, dan tujuan akhirnya adalah menemukan tujuan hidup mereka yang sebenarnya.

Berhubungan dengan hal tersebut, penulis ingin menyampaikan sebuah tips alternatif yang mungkin bisa memudahkan pembaca untuk melakukan proses meditasi dengan tujuan yang sama seperti yang sudah penulis sebutkan sebelumnya namun dengan cara yang lebih sederhana. Karena itulah penulis mencantumkan sebuah video di awal artikel.

Video tersebut dibuat oleh musisi Kunto Aji yang bekerja sama dengan praktisi pemulihan batin, dengan lagu “Pilu Membiru”. Lagu tersebut merupakan bagian dari album “Mantra-Mantra” yang secara keseluruhan memang dibuat untuk tujuan pemulihan psikis dalam hal penerimaan diri dibantu dengan memasukkan frekuensi-frekuensi ke unsur musik yang biasa digunakan dalam meditasi. Semenjak lagu-lagu dari album tersebut diperdengarkan, banyak pendengar yang sangat relate dan merasa sangat emosional. Pendengar merasakan kembalinya memori-memori yang pernah mereka coba pendam, dalam hal ini adalah memori-memori yang membawa kesedihan. Seperti yang dikatakan oleh Kunto Aji, unfinished bussiness atau urusan yang tak terselesaikan ternyata bukanlah hal sepele. Hal-hal yang dipendam tersebut akan menjadi beban dan berdampak buruk bagi psikis seseorang.

Jadi, ternyata sebuah lagu dapat menjadi media meditasi yang efektif. Maka bagi teman-teman yang merasa kesulitan untuk mencari media meditasi atau bermeditasi dengan didampingi instruktur, hal ini dapat menjadi alternatif yang sangat baik. Teman-teman bisa mendengarkan lagu atau album semacam ini di manapun dan kapanpun. Setelah menemukan media yang tepat seperti ini, selanjutnya kita perlu fokus dan kontinyu dalam prosesnya.

Selesaikan dan iklaskan masalah-masalah yang masih terpendam. Lakukan proses penerimaan diri secara perlahan, maka kita akan dapat mengelola emosi dengan baik, mengetahui dan meningkatkan kesadaran pribadi, dan tentunya menemukan tujuan hidup kita sebenarnya.

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.