Kuncinya adalah Kebahagiaan.

“DOING WHAT YOU LIKE IS FREEDOM. LIKING WHAT YOU DO IS HAPPINESS.”–FRANK TYGER

Kita dari dulu hingga sekarang masih dihadapkan dengan fakta yang cukup menyedihkan, yaitu terpuruknya sistem dan budaya tentang pembelajaran yang ada di negara kita. Tuntutan demi tuntutan dibuat seolah – olah belajar di sekolah, yaitu sebagai bentuk pendidikan formal yang wajib untuk ditempuh jika kita menginginkan “masa depan yang cerah”. Seolah – olah didalam pendidikan formal kita akan menjadi orang yang sukses. Dan dampaknya adalah banyaknya anak – anak yang berangkat ke sekolah dalam keadaan terpaksa, bukan karena mereka senang bersekolah. Orang tua menuntut anak – anak mereka untuk belajar – belajar tetapi dengan tujuan untuk memperoleh hasil akhir yang bagus. Apakah itu tujuan dari belajar di sekolah?

Belajar adalah sebuah proses perbuatan yang kemudian menimbulkan sebuah perubahan. Maka seharusnya yang ditekankan adalah prosesnya, bagaimana untuk mengolah informasi dan pengetahuan, bagaimana caranya untuk menggunakan logikanya, bukan melulu tentang hasil akhir saja yang dalam konteks ini adalah nilai. Itu akan beresiko mendorong seseorang untuk melakukan berbagai cara untuk memperoleh nilai yang bagus tanpa melalui proses belajar, yang mana itu adalah hal yang terpenting yang harus ditekankan didalam sekolah. Ditambah lagi jika proses belajar – mengajar di sekolah ternyata sangat membosankan dan tidak menarik bagi siswa – siswinya. Apakah ilmu dan pengetahuan yang diberikan akan menjadi manfaat bagi mereka? Lantas, bagaimana seharusnya proses belajar – mengajar yang tepat agar ilmu dan pengetahuan dapat terserap dengan baik?

Salah satu caranya yaitu membuat anak – anak tertarik dan antusias untuk berangkat ke sekolah, atau bahkan membuat mereka senang jika harus berangkat ke sekolah. Bagaimana caranya? salah satunya yaitu dengan membuat proses belajar – mengajar menarik dan menyenangkan sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan saat mereka duduk dan siap untuk mendengar pengajar mereka. Bukannya menjadikan sekolah itu beban. Buatlah interaksi – interaksi yang menarik terhadap siswa – siswi yang ada, buat pendekatan – pendekatan yang menyenangkan saat menyampaikan materi. Karena saat seseorang merasakan kebahagiaan saat melakukan sesuatu, mereka cenderung senang untuk melakukan hal itu dan saya yakin saat seseorang bahagia saat melakukan hal yang orang itu senangi, orang tersebut tidak akan merasakan beban dalam dirinya dan didalam konteks belajar ini, ilmu dan pengetahuan kemungkinan besar dapat terserap dengan baik.

Begitu halnya dengan saat bekerja. Jika kebahagiaan yang dirasakan saat seseorang itu bekerja, maka orang tersebut tidak akan merasakan beban sama sekali. Sehingga mereka bisa bekerja lebih baik dan dapat berkontribusi lebih banyak lagi. Maka penting bagi kita untuk mencoba mencari cara bagaimana untuk menikmati pekerjaan yang kita lakukan atau berusaha menciptakan lingkungan bekerja yang menyenangkan sehingga kita sendiri dan orang lain dapat memperoleh kebahagiaan saat bekerja.

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.