Memahami diri sendiri dengan memahami orang lain

Saat ini, aku mencoba untuk men sharing pengalaman unikku tentang cara memahami diri sendiri dengan memahami orang lain, sob!

Sebenarnya, ini rada aneh sih. Mengingat kata pakar-pakar dan motivator itu “kita harus memahami diri sendiri dulu sebelum memahami orang lain”.

 

Tapi pada case ku kali ini, pada waktu aku di bangku smp dulu aku tidak sempat untuk bersantai untuk memikirkan diri sendiri.

 

Jadi mungkin masih susah untuk memahami diri sendiri, dan tidak punya mimpi akan menjadi orang seperti apa nantinya.

 

Boro-boro mikirin diri, ngurus kebutuhan sekolah aja masih susah. karena aku dulu ikut nenek dan hanya dikasih uang semampu mereka.


Satu-satunya hal yang kumiliki adalah kemampuan untuk membuat barang-barang dari kayu yang diajarkan oleh kakekku.

 

Dan keahlian inilah yang selalu kuandalkan untuk memenuhi kebutuhan dan uang sekolah. Aku berusaha untuk menjual barang yang dihasilkan kepada tetangga dan teman-teman.

 

Dari situlah aku sebenarnya belajar proses marketing, dimana aku selalu mendengarkan orang lain, dan memahami apa yang sedang mereka inginkan.

Inilah suatu hal unik yang perlahan mulai ku temukan. ternyata aku lebih suka mendengar dan mengamati,

karena dengan mendengar dan mengamati aku bisa tahu apa yang mereka rasakan dan butuhkan. Dari situlah aku berfikir untuk menghadirkan “keinginan” yang mereka butuhkan.

 

Ya meski hanya keinginan, tapi inilah yang akan memberikan peluang untuk memberikan solusi dengan menawarkan hal-hal yang mereka inginkan dengan menjual hasil kerajinan yang telah ku buat.

 

Mulai dari keranjang, kursi sederhana, hingga layang-layang pun aku jual. Dan itu bisa dikatakan bisnis pertamaku.

Dengan hanya berbekal keterampilan dan sedikit usaha, aku bisa membayar uang sekolahku sendiri dan bisa dikenal pada masyarakat sekitar dengan julukan “si pande kayu”.


Sedikit demi sedikit uang aku kumpulkan, dan sewaktu SMP aku mengingat aku bisa mengumpulkan uang satu juta dalam sebulan, dan uangnya langsung ku gunakan untuk membayar biaya sekolah selama 1 tahun. Itulah setidaknya hal yang membangakan di hidupku.

 

Hmm sebenarnya masih banyak sih yang ingin aku sharing tentang belajar memahami diri sendiri melalui orang lain, tapi karena waktunya udah ngak memungkinkan, kita tutup dulu sampai di sini dan akan ku teruskan sharing ini lain waktu

 

Jadi poin yang ingin ku sampaikan adalah,

 

meski kita terkadang disibukkan dengan pekerjaan. Namun dengan belajar dari orang lain melalui interaksi sehari-hari, kita sebenarnya sangat dimungkinkan untuk belajar memahami diri sendiri melalui pengalaman orang lain yang direfleksikan pada diri sendiri.

 

thanks for reading and See you next time, byeee 🙂

Kamu merasa artikel ini menarik dan bermanfaat? Bagikan ke temanmu sekarang yuk!

Beon Angels

About Beon Angels

Angels tercantyc sekahyangan z:*

6 Comments

  1. Ranggi Ramadhan Ranggi Ramadhan on 26 February 2019 at 11:08

    Weh baru baca ini, mantap bro. Aku smp “do” ne berkurang siji bro.

    Dadi gak kepikiran dodolan, mikire dolan tok ae 😆

  2. on 4 January 2019 at 10:26

    wah jiwa jiwa pebisnis nih, semangat kak Kevin! 😀

  3. Sonia Cynthia Elchitian Sonia Cynthia Elchitian on 21 December 2018 at 09:12

    Mantap mas sudah belajar mandiri sejak dini dan makin berpengalaman??

  4. Henry Yudha Purnama Henry Yudha Purnama on 13 December 2018 at 18:10

    ternyata, kalo kepepet bisa jualan ! mari pepet kipin biar jualan hosting nya makin jos gandos!

  5. Syahrul Munir Syahrul Munir on 11 December 2018 at 06:09

    Kipin.. ternyata.. sek SMP wes pinter jualan! ?

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.