Mengambil Keberuntungan Dalam Setiap Kesempatan yang Diberikan – Beon Intermedia

Saya ingin membagikan banyak sekali cerita.

Dari bagaimana saya memulai bekerja? Bagaimana saya memutuskan untuk membagi waktu dengan kuliah? Betapa repotnya saya ketika deadline di kantor dan tugas di kampus harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan?

Ya, saya ingin banyak membagikan kisah. Kisah dimana saya bisa melakukan itu semua di satu tempat yang sering disebut rumah.

Saya memulai menjadi seorang karyawan di saat usia saya baru saja 18 tahun. Saya memang bersekolah di SMK, dan memilih untuk langsung bekerja. Bukan tanpa alasan, karena saya pun ingin menguji diri saya sendiri, sejauh mana saya mampu menjadi lebih mandiri dengan ilmu yang sudah dibekali selama 3 tahun kepada saya.

Awalnya saya diterima sebagai seorang writer di salah satu agency di Jakarta. Namun bukan rejeki saya, saya tidak jadi berangkat dan justru bekerja di Surabaya. Salah satu perusahaan yang didirikan oleh alumni SMK tempat saya bersekolah. Pada awalnya saya menjadi apa?

Karena saat itu saya sangat percaya diri dengan keahlian saya dalam dunia programming, saya diterima sebagai seorang programmer, di PT Beon Intermedia. Menangani dan memanage website pelanggan toko online yaitu Jagoanstore. Tidak lama kemudian, saya dan atasan saya menemukan kelebihan saya yang lain. Yaitu menulis. Tidak mudah meyakinkan diri bahwa saya mampu, tapi saya memberanikan diri, sekali lagi untuk mencoba. Menguji diri lagi dan mencoba untuk mengambil peluang menjadi seorang penulis di blog perusahaan saat itu, yaitu Mebiso.com.

Saya harus dilatih kurang lebih 1 bulan untuk menyamakan style tulisan saya yang masih amatiran dengan penulisnya terdahulu. Setelah menemukan kata sepakat dalam tulisan saya, sayapun resmi memanage website Mebiso.com. Berbekal keinginan dan hobi yang sudah sejak lama saya tekuni, yaitu menulis.

Mebiso.com sendiri merupakan salah satu portal bisnis yang menyediakan berbagai macam informasi, tips dan trik bisnis online, informasi event dan profile pebisnis online sukses di Indonesia. Hampir setiap hari saya menulis artikel baru yang berhubungan dengan bisnis dan teknologi. Melakukan wawancara kepada pelanggan yang menjalankan bisnis online dengan website, dan membuat artikel seputar event yang saya hadiri di Mebiso.com.

Di pertengahan, setelah kantor saya berpindah dari Surabaya ke Malang, saya pun menguji sekali lagi diri saya dengan berkuliah. Kuliah di saat saya bekerja full time memang tidak mudah. Tapi saya diberi kemudahan, saya hanya perlu datang di saat saya sudah pulang bekerja, yaitu jam 5 – 8 malam. Meski lelah, tapi menantang diri berkuliah di bidang yang jauh berbeda dengan bidang SMK dan pekerjaan saya, sangat saya nikmati.

Saya mengambil jurusan Psikologi. Kenapa? Banyak alasan, namun saya sangat menikmati. Meski pada awalnya banyak hal yang membuat saya bingung dan tidak mengerti.

Ya, saya harus melakukan pekerjaan saya dengan target yang tidak mudah, dan menjalani masa kuliah dengan rentetan tugas dan praktikum yang cukup menyita pikiran dan tenaga.

Setahun kemudian, saya diuji lagi dengan dipindahkan ke departemen yang berbeda. Kenapa? Sebab setiap perubahan yang terjadi mengajak para karyawannya untuk belajar banyak hal baru dan mencoba hal baru yang meningkatkan skill mereka.Saya membuktikan sendiri hal itu. Jika sebelumnya saya hanya menangani Mebiso.com. Kali ini saya disatukan dengan beberapa orang dalam tim marketing. Ilmu yang saya harus pelajari bukan sekedar menulis dan melakukan interview dan menciptakan artikel menarik untuk pembaca. Tapi juga bagaimana tulisan saya harus bisa menjual sebuah produk, membuat pengunjung website menjadi pelanggan, sampai pada membuat pelanggan yang tidak lagi berlangganan kembali menjadi pelanggan pada perusahaan ini.

Media yang digunakan apa saja? Banyak, mulai dari blog perusahaan, sosial media, email dan masih banyak lagi. Saya kembali menguji diri saya sendiri. Dengan bimbingan atasan saya saat itu, saya banyak mendapatkan pelajaran dan seolah diuji setiap hari untuk menciptakan tulisan yang tidak hanya indah menurut banyak orang, tapi juga membuat orang ingin membeli produk perusahaan ini.

Ya, saya harus kembali beradaptasi dengan pekerjaan tambahan yang lebih menantang. Dan menyesuaikan diri dengan semester yang terus bertambah pada perkuliahan saya. Dalam Psikologi, akan ada banyak praktikum yang harus dilakukan. Selain tugas, kuis, UTS dan UAS yang hampir sama dengan kelas reguler. Tapi perusahaan ini memberikan saya banyak kesempatan untuk melakukannya di luar saya menyelesaikan tugas utama di kantor.

Memberikan waktu yang lebih fleksibel, sehingga saya bisa datang lebih awal dan pulang lebih awal untuk kemudian lanjut kuliah.

Belum puas rasanya saya mencoba mendalami dunia digital marketing, saya kembali diuji untuk membantu tim research melakukan berbagai kegiatan research produk dan pelayanan yang diberikan di perusahaan ini. Kenapa jauh berbeda? Karena sekali lagi, perusahaan ini ingin mengembangkan skill dari setiap karyawannya.

Ada yang memang sudah spesialist dibidangnya, ada yang harus mencoba dan mengamalkan ilmunya untuk membantu di banyak bidang.

Ya, saya menguji kembali diri saya untuk banyak belajar tentang bagaimana harusnya saya melakukan research terhadap produk dan pelayanan. Saya didampingi oleh seorang yang sudah ahli dibidangnya. Sehingga apa yang saya lakukan sifatnya membantu bukan sebagai pelaku utama.

Di sampng itu, saya harus melaksanakan tugas lainnya dari perusahaan. Kembali menguji diri untuk menangani beberapa event besar. Pada saat itu saya bersama tim menangani program 1000 Startup Digital di Malang yang booming sejak awal tahun 2017. Hampir setiap hari, saya melakukan beberapa tugas dalam satu waktu. Ya research, ya menulis di blog, ya menjalankan program tersebut, dan tidak lupa mengerjakan berbagai tugas kuliah. Terbiasa menjalani pekerjaan secara multitasking membuat saya tidak sulit beradaptasi dengan pekerjaan yang sangat banyak.

Setahun lebih saya berkutat dengan kesibukan yang cukup padat. Pada akhirnya perusahaan ingin karyawannya lebih spesifik dengan apa yang dikerjakan. Saya kembali kepada tim marketing sebagai seorang content editor. Bagi blog perusahaan dan juga untuk berbagai kebutuhan promosi melalui media online. Ya, saya menemukan apa yang saya cintai. Yaitu berkutat dengan tulisan dan berbagi ilmu di dalamnya.

Selain itu, saya masih menangani program yang cukup menyibukkan hari sabtu dan minggu saya pada waktu itu, yaitu Pahlawan Digital. Dengan banyaknya kegiatan ini, saya bersyukur, karena semakin dilatih untuk menjadi orang yang kuat dan penuh syukur.

Setahun menjalani pekerjaan ini, saya dipercaya untuk berganti pekerjaan dengan jabatan dan posisi yang sangat berbeda dari sebelumnya. Perusahaan melihat bagaimana saya dengan latar belakang pendidikan saya di dunia Psikologi. Mereka ingin membantu saya untuk mengembangkan apa yang saya miliki, yaitu ilmu di dunia Psikologi. Saya menjadi Talent Scout & Development di departement HR. Ya, ini menjadi tantangan dan saya kembali diuji oleh perusahaan. Saya diuji apakah ilmu dan pengalaman saya di bangku kuliah bisa diamalkan atau tidak. Ya, yang saya katakan pada saat itu adalah

“Oke, saya ingin mencoba.”

Begitulah saya, ketika ada kesempatan, saya hanya ingin mencoba. Meski suatu saat saya tidak berpihak dimanapun, setidaknya saya tidak menyesali karena menolak untuk mencoba.

Ya, di perusahaan ini, saya banyak belajar hal baru. Saya mendapatkan banyak kesempatan untuk melakukan hal yang belum pernah saya lakukan. Misalnya saja:

  • Bekerja di bidang yang saya rasa tidak mungkin bisa saya lakukan
  • Bertemu dengan banyak orang baru yang tidak pernah saya temui sebelumnya
  • Berjabat tangan dengan orang penting, sekelas pak menteri, walikota dan orang penting lainnya
  • Business trip ke Jakarta seorang diri
  • Dipercaya untuk datang ke berbagai event penting yang bahkan berbayar sekalipun
  • dan masih banyak lagi

Yang paling saya syukuri adalah perusahaan ini mempertemukan saya dengan orang-orang hebat. Berjiwa muda dan sangat bersemangat. Mereka adalah orang-orang yang kritis dan banyak membantu saya untuk menyadari bahwa di dunia ini banyak pelajaran yang harus dikejar.

Dari mereka saya bisa belajar dan mendapati arti siapa diri saya yang sesungguhnya. Dari mereka saya belajar untuk menyadari bagaimana saya harus bersikap dan menjaga perasaan banyak orang. Toleransi dan saling berbagi adalah kunci kebahagiaan di perusahaan ini.

BEONTOP adalah culture atau budaya yang mendarah daging sejak perusahaan ini lahir hingga berusia hampir 12 tahun.

Bagi siapapun yang ingin bergabung dengan perusahaan ini, dan mencoba untuk belajar serta mendapatkan banyak pengalaman baru, maka ini saatnya. Jika menurut kalian saya tidak konsisten dan tidak jelas arah dan tujuan karena berkali-kali berganti pekerjaan. Maka cobalah lihat dari sisi yang berbeda.

Kalau kamu bertanya sekali lagi kenapa? Ini penjelasannya 🙂

Keuntungan yang saya dapatkan jelas lebih dari yang saya bayangkan. Saya mendapatkan banyak kesempatan bahkan di saat orang lain melihat saya tidak konsisten melakukan ini dan itu.

Maka, jika kamu setuju dengan kalimat

“Keberuntungan ada di saat kita siap dengan kesempatan yang ada”

Maka ini saatnya kamu mengambil keberuntungan itu di Beon Intermedia. Beon akan membawamu menggapai impianmu. Berlari menggapainya tidak akan terasa berat, karena kamu akan memiliki banyak teman dan disupport dari banyak pihak.

Saya hanya ingin kamu merasakan apa yang saya rasakan. Jika sudah yakin, mungkin sekarang saatnya kamu mencoba mengambil keberuntungan itu.

Beon Angels

About Beon Angels

Angels tercantyc sekahyangan z:*

3 Comments

  1. Syahrul Munir Syahrul Munir on 10 December 2018 at 13:25

    See you on TOP, Bu Nels..!

  2. Ranggi Ramadhan Ranggi Ramadhan on 10 December 2018 at 05:07

    Terimakasih atas sharingnya nels!

  3. Putri Juwita Shinta Dewi Putri Juwita Shinta Dewi on 30 November 2018 at 15:36

    Terima kasih bu nels atas semua konstribusinya..
    Semua proses yang dilalui merupakan suatu pelajaran yang bisa menjadi insight di proses kedepannya.
    Saya baru juga menyadari, proses2 yang lalu akhirnya membentuk habbit “Agile” di dalam diri kita. Mudah beradaptasi dengan hal baru, tidak kagetan dengan perubahan2. Dan bersyukur jika soft skill itu malah paling dibutuhkan di masa mendatang. 🙂

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment.